JAKARTA - Pertarungan sengit tersaji di Stadion Gewiss, Rabu (29/10) dini hari WIB, ketika AC Milan berusaha menghentikan langkah impresif Atalanta di pentas Liga Italia 2025. Namun usaha Rossoneri tak berbuah tiga poin setelah laga berakhir imbang 1-1, hasil yang memperpanjang rekor tak terkalahkan La Dea musim ini.
Hasil seri tersebut membuat Atalanta mempertahankan status sebagai tim yang belum terkalahkan di sembilan laga awal Serie A. Meski begitu, torehan itu belum sepenuhnya memuaskan bagi skuat asuhan Gian Piero Gasperini, sebab empat pertandingan terakhir selalu berakhir imbang.
Sebaliknya, Milan hanya mampu menambah satu poin dari lawatannya ke Bergamo. Tambahan itu membawa mereka naik ke posisi dua klasemen sementara, menggusur AS Roma. Namun posisi tersebut masih bisa berubah karena Roma belum memainkan pertandingan pekan kesembilan.
Rekor Tak Terkalahkan Atalanta Berlanjut Tapi Belum Menyakinkan
Konsistensi Atalanta menjadi salah satu cerita menarik di awal musim ini. Tim asal Bergamo itu menunjukkan ketangguhan mereka dengan sembilan laga tanpa kekalahan, hasil dari dua kemenangan dan tujuh hasil imbang.
Meski belum pernah tumbang, banyaknya hasil seri membuat langkah Atalanta belum cukup kuat untuk bersaing di papan atas. Saat ini, mereka menempati posisi keenam klasemen sementara dengan potensi digeser oleh tim-tim lain yang masih memiliki tabungan pertandingan.
Gian Piero Gasperini menyadari timnya tampil solid di lini belakang, tetapi masih kesulitan menjaga ritme permainan di menit-menit krusial. Kecenderungan kehilangan momentum saat unggul atau tertinggal tipis membuat Atalanta kerap gagal mengunci kemenangan.
“Yang paling penting kami tetap stabil. Tapi tentu kami harus memperbaiki cara menuntaskan peluang,” ujar pelatih Atalanta itu usai laga. Pernyataan tersebut mencerminkan keinginan Gasperini agar anak asuhnya bisa lebih tajam saat mendapat kesempatan di depan gawang.
Ricci Bawa Milan Unggul Cepat, Lookman Jadi Penyelamat Atalanta
Pertandingan dimulai dengan tempo tinggi. AC Milan langsung tampil menekan dan sukses mencetak gol cepat di menit keempat melalui Samuel Ricci.
Gol berawal dari bola liar di depan kotak penalti Atalanta. Tanpa pikir panjang, Ricci melepaskan tembakan keras yang mengenai tanah sebelum akhirnya bersarang di gawang Marco Carnesecchi. Pantulan bola membuat kiper Atalanta kesulitan mengantisipasi arah bola, dan Milan pun memimpin 1-0.
Gol cepat tersebut sempat membuat publik tuan rumah terdiam. Namun Atalanta segera merespons dengan meningkatkan tekanan, terutama dari sisi sayap yang menjadi kekuatan utama mereka.
Usaha itu akhirnya membuahkan hasil di menit ke-35. Ademola Lookman, yang mendapat umpan dari Mario Pasalic, melepaskan sepakan keras tak terbendung ke gawang Mike Maignan. Gol ini kembali menghidupkan semangat tuan rumah dan menutup babak pertama dengan skor imbang 1-1.
Kedua tim kemudian terus berupaya mencari keunggulan di babak kedua. Milan sempat mencoba menguasai bola lebih lama untuk mengontrol tempo, sedangkan Atalanta tampil lebih agresif dengan pressing tinggi.
Pertarungan Intens Tanpa Pemenang
Babak kedua menjadi ajang uji ketahanan fisik dan konsentrasi bagi kedua tim. Intensitas tinggi mewarnai jalannya pertandingan, dengan Atalanta lebih sering mengancam lewat pergerakan cepat para pemain sayap mereka.
Beberapa kali peluang emas tercipta, namun penyelesaian akhir yang kurang tajam membuat skor tetap tidak berubah.
Sementara itu, Milan berusaha memanfaatkan kecepatan serangan balik melalui Rafael Leão dan Christian Pulisic, tetapi kokohnya barisan pertahanan Atalanta membuat upaya mereka mentok di sepertiga akhir lapangan.
Kiper kedua tim juga tampil menonjol. Maignan melakukan beberapa penyelamatan krusial, termasuk menepis peluang dari Lookman di menit ke-70. Di sisi lain, Carnesecchi juga tampil solid menghalau sepakan jarak jauh yang dilepaskan Tijjani Reijnders.
Hingga peluit panjang dibunyikan, papan skor tak berubah. Kedua tim harus puas berbagi satu poin. Skor imbang ini menegaskan bagaimana kedua kubu memiliki kekuatan yang relatif seimbang—Milan dengan organisasi pertahanan yang baik, dan Atalanta dengan daya juang serta kreativitas menyerang yang tak pernah padam.
Evaluasi dan Arah Baru Bagi Kedua Tim
Hasil imbang ini memberi catatan penting bagi kedua pelatih. Bagi Stefano Pioli, laga kontra Atalanta menjadi pengingat bahwa Milan masih perlu menajamkan lini serang jika ingin terus bersaing di papan atas. Meskipun Ricci mampu mencetak gol cepat, dominasi Milan tak sepenuhnya efektif dalam menciptakan peluang berbahaya di sisa laga.
Sementara bagi Gasperini, catatan tak terkalahkan memang patut diapresiasi, tetapi produktivitas gol menjadi pekerjaan rumah utama. Dengan materi pemain yang cukup dalam, terutama di sektor depan, Atalanta diharapkan bisa mengonversi hasil imbang menjadi kemenangan pada laga-laga berikutnya.
Pertarungan ini juga memperlihatkan bagaimana kedua tim tengah dalam fase mencari keseimbangan antara strategi menyerang dan bertahan. Milan, yang kini berada di posisi dua, harus menjaga konsistensi agar tidak tergelincir oleh pesaing langsung seperti AS Roma dan Inter Milan.
Di sisi lain, Atalanta masih menyimpan potensi besar untuk menembus empat besar jika mampu mengubah mentalitas bermain imbang menjadi mental pemenang.
Liga Italia musim ini pun semakin menarik dengan ketatnya persaingan di papan atas. Baik Milan maupun Atalanta masih memiliki peluang besar untuk memperbaiki posisi. Satu hal yang pasti, hasil imbang kali ini menunjukkan bahwa kedua tim sama-sama belum ingin menyerah dalam perburuan prestasi di Serie A.